Birth Plan
: Rencana untuk Persalinan yang Damai
Oleh Faiqa Himma Emalia
Masa
persalinan merupakan masa yang begitu mendebarkan baik untuk calon ibu maupun
calon ayah. Setiap pasangan tentu mengharapkan persalinan yang damai, sakral,
membahagiakan, sesuai ekspektasi, dan yang paling penting persalinan yang
sukses. Persalinan yang sukses dalam artikel ini didefinisikan sebagai
persalinan yang tidak menimbulkan masalah/komplikasi dan justru meningkatkan
kesejahteraan ibu dan bayi yang dilahirkan. Persalinan yang sukses tidak hanya
menentukan kesejahteraan ketika masa persalinan, tetapi juga berpengaruh terhadap
perawatan bayi setelah masa partus berakhir.
Tentunya,
persalinan yang sukses membutuhkan usaha dan perencanaan yang lebih matang.
Penting bagi pasangan untuk menggali informasi dan ilmu tentang persalinan
sehingga tidak ada insiden yang tidak diharapkan di dalam proses persalinan. Bedasarkan
hal tersebut, pembuatan birth plan
menjadi hal yang esensial untuk diperhatikan. Pada artikel ini akan dibahas
secara mendalam mengenai birth plan:
definisi, manfaat, dan cara membuatnya.
Sebagian
besar masyarakat di Indonesia belum mengenal dan mempraktikkan birth plan untuk menyambut
persalinannya. Oleh karena itu, kita perlu memahami definisi dari birth plan terlebih dahulu. Birth plan adalah dokumen tertulis
mengenai pilihan ibu dan pasangan pada saat melahirkan bayinya (American
Pregnancy, 2014). Pilihan disini dapat berbagai macam, mulai dari tempat
persalinan, metode dan prosedur persalinan, orang-orang yang akan mendampingi
persalinan, manajemen nyeri, intervensi medis yang ingin dan tidak ingin
dilakukan, serta perawatan bayi setelah melahirkan. Birth plan yang telah ditulis kemudian didiskusikan dengan tim
medis yang akan membantu persalinan nantinya. Diskusi tersebut dapat menjadi
jalan bagi ibu untuk mempertahankan hak-hak ibu selama proses persalinan
berlangsung sampai masa postpartum.
Sampai
sini, apakah Anda telah memahami betapa pentingnya birth plan? Jika belum, penulis akan menceritakan kisah seorang ibu
yang pernah mengungkap kisah persalinannya kepada penulis.
Seorang
ibu muda hamil anak pertamanya. Ia telah memilih dokter yang pro normal dan
dengan bersemangat mempelajari proses kehamilan maupun persalinan. Sayangnya,
ia tidak memikirkan, apalagi menyusun birth
plan menjelang masa persalinannya. Tak pernah ia sangka sebelumnya, ia mendapatkan
berbagai pengalaman yang tak diinginkan selama masa persalinannya di rumah
sakit. Pertama, ia diputuskan untuk mendapatkan tindakan induksi tanpa
mengetahui secara jelas apa alasannya. Proses induksi yang menyakitkan ia lalui
dengan pasrah dan berserah diri kepada tim medis, tanpa ada pertahanan. Kedua,
lingkungan sekitar begitu tidak kondusif untuk mendukung persalinan yang damai
dan sakral. Suasana dingin, suara rintihan dan teriakan pasien lain yang sedang
melahirkan, bidan dan perawat yang tak ramah, kondisi itulah yang ia rasakan di
rumah sakit tersebut. Ketiga, setelah proses persalinan berhasil dilakukan,
tidak dilakukan Inisiasi Menyusu Dini oleh tenaga kesehatan di rumah sakit
tersebut. Bahkan, diam-diam tenaga kesehatan tersebut memberikan susu formula
kepada bayi. Hal itulah yang menyebabkan anak pertamanya ‘bingung puting’ ketika
ia merawat anaknya di rumah. Persalinan yang awalnya terngiang begitu
membahagiakan ternyata luluh lantak dengan prosedur rumah sakit yang tidak
ramah. Sekarang, apakah Anda telah merasakan betapa pentingnya birth plan untuk disusun?

Penulisan birth
plan tidak memiliki format khusus yang begitu ketat. Namun, terdapat prinsip
dan komponen yang perlu diperhatikan. Prinsip
pertama, menulis birth plan dengan positive thinking. Lebih baik menulis
“Saya ingin persalinan normal tanpa episiotomi, kecuali terdapat kondisi
darurat sehingga harus dilakukan tindakan episiotomi ataupun caesar” daripada
menulis “Saya tidak ingin mengalami persalinan caesar”. Kedua, birth plan sebaiknya ditulis ringkas
dengan kalimat efektif, hindari kalimat terlalu panjang. Ketiga, ibu harus
memikirkan berbagai alternatif apabila pilihannya dalam birth plan tidak dapat dipenuhi oleh tim medis karena fasilitas
yang tidak memungkinkan. Misalnya, di dalam daftar birth plan ibu menuliskan, “Saya ingin persalinan saya tanpa
pemantauan elektronik janin. Namun, jika hal tersebut tidak dapat dipenuhi,
maka pemantauan elektronik janin dapat dilakukan secara intermittent saja.”
Adapun
komponen yang perlu ditulis antara lain proses persalinan dan perawatan
postpartum. Berikut merupakan daftar pertanyaan yang dapat membantu Anda untuk
memilih preferensi dalam birth plan
(Baby Center, 2015 & National Health Survey, 2013)
1. Metode persalinan apa yang Anda inginkan?
2. Jika metode persalinan normal, persalinan yang seperti
apa yang Anda inginkan? (water birth,
home birth, atau metode lainnya)
3. Dimana Anda akan melakukan persalinan dan siapa tim
medis utama yang Anda pilih?
4. Siapa saja yang akan mendampingi persalinan Anda?
5. Sejauh mana orang-orang tersebut akan mendampingi
Anda? Apakah mereka harus tetap ada ketika Anda diputuskan untuk induksi?
6. Apakah Anda ingin berjalan dan bergerak sesuka Anda
pada saat fase laten?
7. Apakah Anda ingin pemantauan elektronik janin?
8. Apakah Anda ingin air ketuban pecah secara natural
tanpa intervensi apapun dari tim medis?
9. Apakah Anda berencana untuk melakukan terapi pereda
nyeri secara natural (seperti teknik pernapasan, hypnosis, pijat, mandi,
berpindah-pindah posisi) dan tidak menginginkan obat-obatan pereda nyeri?
Posisi apa yang Anda inginkan ketika melahirkan?
(seperti jongkok, berdiri, bersandar, dan posisi lainnya)
1 Apakah Anda menginginkan menyentuh kepala bayi Anda
ketika kepalanya mulai keluar?
1 Apakah Anda ingin menggunakan cermin ketika
melahirkan?
Sedangkan
pertanyaan-pertanyaan yang akan membantu Anda menulis preferensi postpartum
antara lain sebagai berikut:
1. Apakah Anda ingin melakukan IMD dengan bayi Anda?
2. Apakah Anda ingin bayi Anda dikeringkan terlebih
dahulu sebelum melakukan IMD?
3. Apakah Anda menginginkan penundaan pemotongan/clapping
tali pusat?
4. Apakah Anda berencana menyimpan tali pusat ke bank
stemcell?
5. Apakah Anda menginginkan penundaan prosedur bayi baru
lahir seperti dimandikan dan pengukuran agar proses IMD dapat berlangsung
minimal satu jam?
6. Apakah Anda mengingkan semua prosedur yang akan
dilakukan kepada bayi Anda harus dijelaskan secara detail kepada Anda?
7. Apakah Anda mengingkan rawat gabung dengan bayi Anda?
8. Apakah Anda memerlukan konselor laktasi?
Bedasarkan
penelitian Kuo, et al (2010) birth plan
dapat memenuhi ekspektasi atau harapan ibu dalam persalinan, memampukan ibu
untuk mengontrol persalinannya dengan pemberdayaan diri sendiri, dan memberikan
pengalaman positif terhadap ibu. Penelitian lain oleh Lundgren, Berg, dan
Lindmark (2003) menemukan bahwa birth
plan memberkan efek positif terhadap kecemasan/ketakutan, nyeri, dan
perawatan bayi baru lahir. Manfaat-manfaat penyusunan birth plan tentu menjadi pilihan yang bijak bagi ibu yang akan
menghadapi persalinan.
Untuk
membuat birth plan, ibu harus
memahami terlebih dahulu mengenai persalinan, seperti tanda-tanda persalinan,
tahapan persalinan, metode dan prosedur persalinan, serta intervensi dalam
persalinan yang akan dibahas dalam artikel selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Baby Center. (2015). Birth plan: Your expectations and preferences. Diakses dari: http://www.babycenter.com/calculators-birthplan
Kuo, S.-C., Lin, K.-C., Hsu, C.-H., Yang, C.-C., Chang,
M.-Y., Tsao, C.-M., et al. (2010). Evaluation of the effects of a birth plan on
Taiwanese women's childbirth experiences, control and expectations fulfilment:
A randomised controlled trial. International Journal of Nursing Studies
Volume 47, Issue 7, 806–814. doi:10.1016/j.ijnurstu.2009.11.012.
Lundgren, I., Berg, M., & Lindmark, G. (2003). Is the
childbirth experience improved by a birth plan? Journal of Midwifery &
Women's Health Volume 48, Issue 5, 322–328.
National Health Survey.
(2013). Your birth plan. Diakses
dari: HYPERLINK
"http://www.nhs.uk/conditions/pregnancy-and-baby/pages/birth-plan.aspx"
\l "close" http://www.nhs.uk/conditions/pregnancy-and-baby/pages/birth-plan.aspx#close
Source
Image:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar