Oleh Cita Mahdah
Bila ditanya momen apa yang paling diingat selama hidup,
apa jawaban Anda? Apakah momen ketika Anda juara kelas? Pertama kali dilamar
kekasih? Atau ketika Anda pertama kali mendapatkan berita bahwa Anda positif
hamil? Kenyataannya, banyak ibu yang menjawab bahwa momen yang paling diingat
selama hidup adalah ketika pertama kali kulit seorang ibu bersentuhan dengan
bayinya. Apakah Anda bisa membayangkan bagaimana rasanya mengalami momen itu?
Kita semua sudah tidak asing dengan istilah ASI
Eksklusif bukan? Pengertian ASI Eksklusif menurut World Health Organization
(WHO, 2005) adalah pemberian air susu ibu saja kepada bayi sejak lahir tanpa
makanan dan minuman tambahan lain kecuali vitamin, mineral, atau obat dalam
bentuk tetes/sirup sampai bayi berusia enam bulan. Ramainya kampanye ASI
Eksklusif oleh para tenaga kesehatan ataupun pemerhati kesehatan tentu karena
besarnya manfaat dari ASI Ekslusif sendiri. Namun, walaupun besarnya manfaat
yang akan didapat, masih banyak para ibu yang belum berhasil melakukannya.
Oleh karena itu, WHO
mengkampanyekan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) untuk mencapai keberhasilan
pemberian ASI Eksklusif.
IMD
adalah suatu proses pemberian ASI pada saat bayi baru lahir, kemudian membiarkan
bayi mencari dan menghisap sendiri puting ibunya dengan kondisi adanya kontak
kulit antara ibu dan bayi setidaknya dalam waktu 60 menit pertama setelah bayi
lahir. IMD sendiri dapat dilakukan bila keadaan ibu dan bayi
stabil. Lalu mengapa IMD sangat penting?
Menurut peneliti (Edmond, 2006), IMD merupakan kunci strategi pencegahan
kematian bayi. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa promosi kegiatan IMD mempunyai dampak besar
dalam konstribusi pencegahan kematian bayi yang sesuai dengan tujuan Millenium
Development Goal (MDG). Sebanyak 16% kematian bayi akan terhindarkan jika
dilakukan pemberian ASI pada hari pertama, dan sebanyak 22% jika diberikan ASI
sejak 1 jam pertama setelah proses persalinan”. Selain
menurunkan resiko kematian bayi, IMD juga dapat mencegah hipotermia (turunnya
suhu tubuh bayi), menstabilkan nafas dan denyut jantung ibu dan bayi, transfer
bakteri baik dari ibu ke bayi untuk ketahanan sistem perncernaan. Selain itu, IMD juga memberikan kesempatan kepada bayi
untuk mendapat
kolostrum yang kaya antibodi untuk kekebalan tubuhnya. Penelitian dari Himani, Kaur, dan
Kumar tahun 2011 membuktikan bahwa IMD dapat meningkatkan “maternal-infant bonding”. Maternal
Infant Bonding merupakan ikatan yang dirasakan oleh ibu dan bayi baru lahir
dimana ikatan ini akan semakin berkembang dari waktu ke waktu. Ibu yang
mendapatkan momen maternal-infant bonding
dari IMD memiliki ikatan yang lebih kuat dengan anaknya setelah beberapa
tahun kemudian (Himani, Kaur, & Kumar, 2011)